Peradangan dan iritasi akibat pria yang tidak disunat - Sunat atau yang biasa dikenal dengan istilah sunat bukan lagi sesuatu yang asing. Sunat adalah jenis operasi yang sudah setua peradaban manusia. Seberapa penting sunat ini untuk pria?
Peradangan dan iritasi akibat pria yang tidak disunat |
Sunat atau sunat biasanya dilakukan pada pria. Caranya adalah memotong sekitar 25 sampai 50 persen kulit penis. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan kulit yang mungkin mengandung kotoran. Fungsi lainnya adalah meningkatkan sensitivitas saat suami dan istri berhubungan.
Cairan void fluid atau sedimen yang menghasilkan kelenjar minyak sisa di kelenjar (kepala) penis lebih mudah dibersihkan daripada yang tidak disunat, sering terlihat pada putih putih yang tidak disunat (smegma) di sekitar leher penis glans.
Tentu saja, smegma ini adalah tempat yang nyaman bagi kuman untuk hidup. Smegma sendiri sering menyebabkan iritasi dan pembengkakan kulit khatan dan kelenjar penis yang dikenal dengan Balanitis dan Postitis, yang pada akhirnya menyebabkan penyempitan penis di penis atau dikenal sebagai phimosis. Jadi dengan sunat tentu saja menghilangkan semua risiko di atas.
Selain itu, Dr. Amran Harun SpA mengatakan saat menjalani masa sirkumisi, sebenarnya tidak ada peraturan yang pasti. Entah itu bayi, remaja atau orang dewasa.
Baca juga artikel Lokasi dokter khitan pekanbaru.
Cukup sekian artikel yang disajikan tentang Peradangan dan iritasi akibat pria yang tidak disunat semoga bermanfaat, terima kasih telah mengunjungi artikel kami, sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Posting Komentar